"Jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor pada Lebaran ini cenderung menurun," ujarnya di Jakarta, Jumat (3/10). "Langkah ini (mengurangi jumlah sepeda motor di jalur mudik dengan menyediakan KA khusus) cukup berhasil menekan populasi sepeda motor waktu mudik," imbuh Iskandar.


Dikatakannya, prediksi akan adanya sekitar 2,5 juta sepeda motor yang akan memadati jalur mudik selama masa Lebaran tahun ini pun tidak terbukti. "Angkanya bisa ditekan hingga 2 juta unit saat berangkat kemarin," jelasnya.


Selain berkat keberadaan KA khusus tersebut, imbuh Iskandar, upaya kepolisian yang membatasi penumpang sepeda motor hingga maksimal 2 orang juga turut memberikan kontribusi besar.


Ongkos pengangkutan sepeda motor dengan KA khusus yang dioperasikan mulai 25 September lalu itu sendiri relatif murah, yakni hanya Rp 100 ribu per unit dari Stasiun Jakarta Kota ke semua tujuan di Jawa. Antara lain Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Bojonegoro, Lamongan, hingga Stasiiun Pasarturi di Surabaya.


Menurut aturannya, setiap unit sepeda motor hanya bisa disertai pendamping sebanyak 4 orang, yang tarifnya dipatok Rp 47 ribu per penumpang, sama seperti tarif KA kelas ekonomi umumnya. Karena tingginya peminat angkutan khusus ini, PT Kereta Api sempat menurunkan sejumlah gerbong tambahan.


Untuk diketahui, jumlah pemudik pengguna KA pada masa Lebaran tahun ini, baik pergi maupun pulang meningkat hingga 8 persen. Yaitu dari 1,27 penumpang pada 2007 lalu menjadi 1,38 pada tahun ini.


Kepala Harian Posko Angkutan Lebaran Terpadu Dephub Yuri Gunadi mengatakan, bila dibandingkan moda angkutan lain, kereta api masih memang masih menjadi idola masyarakat untuk melakukan mudik.


"Karena harga tiketnya masih relatif jauh lebih murah, terutam bila dibandingkan pesawat," ujar pria yang juga menjabat Direktur Navigasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dephub ini. "Selain KA, jumlah penumpang angkutan darat lain dan laut juga mengalami peningkatan. Tetapi untuk angkutan udara justeru menurun," tandasnya. (DIP)