Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengungkapkan pihaknya kini masih melakukan negoisasi dengan Airbus. "Negoisasi kami lakukan disela kunjungan ke Eropa awal bulan ini, khususnya setelah bersama tim lobiRI. Ke Uni Eropa beberapa waktu lalu" kata Emirsyah di Jakarta kemarin.

Emirsyah mengaku negoisasi terhadap jenis pesawat terlaris di kelasnya itu bertujuan agar harganya kompetitif."Kami ingin harganya kompetitif di bawah harga pasar," katanya.

Rencana tersebut diperkirakan membutuhkan dana US$1,3 miliar, dengan asumsi harga satu unitpesawat jenis itu sekitar US$65 juta. Namun Emirsyah berharap harga yang ditawarkan Airbus tak sebesar harga pasar karena pembelian A 320 terkait dengan pengalihan pesanan tiga pesawat A 330 – 300 yang belum sempat diambil oleh Garuda sejak 1989.

Bila harga pesawat bisa di bawah harga pasar, menurut Emirsyah, hal itu juga mengurangi beban Garuda dimasa dating. Sebelumnya, Garuda mengumumkan pembelian 20 unit pesawat Airbus A 320 baru untuk memperkuat jaringan maskapai penerbangan pelat merah itu di dalam negeri dan regional.

Direktur Operasi Garuda Ari Sapari mengungkapkan armada baru tersebut diharapkan tiba mulai 2009, paralel dengan kedatangan 25 unit pesat Buing 737-800 Next Generation (NG).

Beberapa waktu lalu, Garuda secara terbuka mengakui kesulitan menembus pasar bekas pesawat internasional terkait dengan tingginya permintaan dunia beberapa tahun terakhir.

"Kami kesulitan mencari pesawat untuk tambah armada. Akibatnya beberapa rencana bisnis seperti penambahan rute dan frekuensi terhambat," kata EVP Sales dan Marketing Garuda Agus Priyanto, awal bulan lalu.

Tahun ini menurut Agus, Garuda memerlukan sedikitnya tujuh pesawat Buing 737 dan dua pesawat kargo (freighter) jenis Buing 737. "Namun, kami optimis dapat satu pesawat freighter tahun ini. Sekarang sedang dinegosiasikan," katanya.

Lebih jauh, Agus menegaskan bahwa kesulitan tersebut bukan factor kepercayaan dari perusahaan pembiayaan Internasional kepada Garuda, tetapi lebih kepada spesifikasi pesawat yang dicari sulit diperoleh di pasar.

Meski belum mendatangkan armada A 320, menghadapi lonjakan permintaan penumpang pada Lebaran tahun 2007, Garuda menyiapkan 29 ribu kursi tambahan.

Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda Pujobrotodalam siaran Pers di Jakarta,kemarin mengatakan, berdasarkan rencana itu mulai 9 hingga 21 Oktober 2006 (periode H-4 dan H+7 Lebaran) Garuda akan menambah 29.475 kursi pada rute untuk sembilan kota tujuan, antara lain Denpasar, Yogyakarta, Padang, Solo, Singapura, Kuala Lumpur, Hongkong dan Shanghai.

Sedangkan untuk rute penerbangan lainnya, prediksi lonjakan arus penumpang yang terjadi masih mampu dilayani oleh penerbangan regular Garuda.

Dalam penambahan kapasitas kursi penerbangan, Garuda melaksanakan melalui dua cara. Pertama, mengoperasikan jenis armada yang lebih besar, mislnya pesawat B 737-400 berkapasitas 134 kursi diaganti dengan pesawat A 330 yang memiliki 293 kursi. (Ant/E.2)

Sumber : Media Indonesia, 12 September 2007