Indonesia telah membangun stasiun "automatic dependent surveillance" (ADS) sejak 2007 untuk memantau identitas pesawat yang memakai peralatan yang melintas di wilayah Indonesia. Alat itu mirip radar, namun lebih murah dibanding teknologi radar. Penggunaan teknologi ADS dalam system navigasi penerbangan berdasarkan konsep New CNS/ATM (New Communication Navigation Surveillance/Air Traffic Management).

ADS sendiri sebenarnya adalah metode baru dalam pengamatan pesawat terbang yang merupakan kombinasi antara teknologi GPS dengan kominiasi data untuk melacak posisi pesawat terbang secara akurat dan terintegrasi. Dengan konsep itu, pesawat dapat secara otomatis melaporkan posisinya sekaligus diharapkan dapat mengatasi beragam kesulitan karena keterbatasan jangkauan radar. (ES)