Kepala Pusat Komunikasi Publik Dephub Bambang S Ervan mengungkapkan, dalam pertemuan yang digelar di kantor PT Pelabuhan Indonesia, Tanjung Priok, tersebut, hadir 35 delegasi mendampingi pangeran Phillips yang merupakan putra mahkota kerajaan Belgia. Beberapa di antaranya adalah Menteri Ekonomi dan Reformasi Belgia Vincent Van Quickenborne dan Dubes Belgia untuk Indonesia Marc Trenteseau.

”Kedatangan Prince Phillips ke Tanjung Priok atas inisiatif pribadi. Beliau memang ingin secara langsung melihat kondisi di sana,” jelas Bambang saat ditemui di press room Departemen Perhubungan, Rabu siang.  ”Ini hanya pertemuan biasa. Menhub dan Prince Phillips hanya berdiskusi seputar kegaiatan pelayaran di Indonesia, tidak ada MoU atau sejenisnya,” imbuhnya.

Port of Zeebrugge dan Port of Antwerp adalah dua pelabuhan Belgia yang bakal menjadi destinasi dalam kerja sama pelayaran langsung dari Tanjung Priok tersebut. Port of Antwerp merupakan pelabuhan kedua terbesar di Eropa setelah Rottredam di Belanda. ”Menurut Menhub sudah ada dua perusahaan yang berminat untuk layani rute itu,” sambung Bambang.

Selain membuka rute pelayaran langsung, dijajaki pula kerja sama bantuan teknis untuk mengembangkan pelabuhan-pelabuhan di indonesia agar lebih efisien dan efektif. Usai berdiskusi, Menhub mendampingi Pangeran Phillips meninjau langsung sejumlah lokasi di areal pelabuhan terbesar di Indonesia tersebut.

Menhub, lanjut Bambang, dalam pertemuan itu mengungkapkan bahwa kerja sama Indonesia dengan kerajaan Belgia seputar kegiatan pelayaran telah dilakukan sejak lama. ”Selama ini Antwerp berikan pelatihan tentang manajemen kepelabuhanan kepada RI yang sudah berlangsung sejak lama,” pungkasnya. (DIP)