Surabaya (28/9) - Era digitalisasi dan revolusi industri 4.0 akan makin membuka peluang sekaligus menjadi tantangan baru dalam dunia pelayaran dalam pemenuhan kompetensi SDM sesuai kebutuhan industri kedepan. Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Ir. R. Agus Purnomo saat mewisuda 111 Perwira pelaut lulusan Program Diklat Peningkatan Tingkat I, III Nautika dan Teknika Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya.

Dirjen Agus yang saat wisuda didampingi oleh Sekretaris BPSDM Perhubungan Ir. M. Popik Montanasyah, MT dan Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya Capt. Heru Susanto, MM dalam sambutannya mengingatkan bahwa salah satu program pemerintah RI adalah membangun dan mengembangkan tol laut guna mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia sehingga harus didukung dengan SDM pelayaran yang kompeten.

“Dalam mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, maka hal ini yang perlu menjadi perhatian kita semua untuk menjadikan pelaut-pelaut Indonesia yang handal, berkualitas Internasional dan mampu mengikuti perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 sehingga mampu bersaing dalam pasar dunia”, ungkap Agus.

Sekretaris BPSDMP, Popik Montanasyah, menyatakan bahwa hal tersebut senada dengan pesan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam beberapa kesempatan wisuda perwira transportasi bahwa dengan semakin pesatnya teknologi informasi pada era industri 4.0 mendorong pemerintah semakin fokus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan menitikberatkan pada 3 (tiga) hal, yaitu pembangunan karakter positif, peningkatan akses dan kualitas pendidikan, serta mendorong link and match antara industri dengan pendidikan vokasi. Tentunya hal ini menjadi perhatian utama Kementerian Perhubungan dalam membina dan mengembangkan lembaga diklat di lingkungan BPSDM Perhubungan.

“Saat ini BPSDM Perhubungan sedang terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas lembaga-lembaga diklatnya melalui peningkatan sarana dan prasarana diklat, kurikulum maupun kualitas dan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikannya agar nanti para lulusannya dapat link dan match dengan kebutuhan industri pelayaran”, jelas Popik.

Sebagai contoh, para lulusan Poltekpel Surabaya ini adalah para perwira pelayaran yang telah lulus dan bekerja pada industri pelayaran, kemudian diberikan peningkatan kompetensi yang seluruh program diklat ini sudah mengadopsi kurikulum yang berlaku sesuai Model Course yang ditetapkan oleh International Maritime Organization dimana Indonesia menjadi anggotanya.

“Sebagai bagian dari komunitas maritim internasional yang para pelautnya juga berlayar di perusahan pelayaran asing, BPSDMP sebagai lembaga diklat telah mengadopsi standar internasional sesuai standar IMO”, imbuh Popik.

Para perwira pelayaran yang diwisuda merupakan pelaut yang telah menyelesaikan diklat pelaut yang berkisar lima bulan untuk Diklat Peningkatan tingkat I Nautika dan teknika, sembilan bulan untuk Diklat Peningkatan tingkat III Teknika, dan enam bulan untuk Diklat Peningkatan tingkat III Nautika.

Adapun 111 lulusan program diklat pelaut terdiri dari Diklat Pelaut Tingkat I Bidang Nautika berjumlah 45 orang dengan perwira terbaik Wildam Machmudi, Bidang Teknika berjumlah 24 orang dengan perwira terbaik Sucipto, sedangkan untuk Diklat Pelaut Tingkat III Bidang Teknika sebanyak 24 orang dengan perwira terbaik Denindra Fajar Banurusman, dan Nautika berjumlah 18 orang dengan perwira terbaik Aprizal Putra Perdana.